Bandar Lampung, Tentanglampung.com – Temuan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengenai impor tepung tapioka oleh empat perusahaan di Lampung telah memicu reaksi dari Panitia Khusus (Pansus) Tata Niaga Singkong DPRD Provinsi Lampung. Pansus ini segera melakukan langkah-langkah investigasi untuk mendalami dampak dari impor tersebut, yang diperkirakan akan mempengaruhi harga singkong lokal dan kesejahteraan petani.
Ketua Komisi II DPRD Lampung sekaligus anggota Pansus, Ahmad Basuki, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait impor tepung tapioka dari Vietnam dan Thailand senilai Rp511,4 miliar. Basuki menekankan bahwa impor tersebut harus mendapatkan perhatian serius karena berpotensi menurunkan harga singkong di tingkat petani, yang akan merugikan petani lokal.
Pansus pun telah melakukan kunjungan ke beberapa daerah penghasil singkong utama di Lampung, seperti Lampung Utara, Lampung Tengah, Mesuji, dan Lampung Timur, untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan guna memastikan tata niaga singkong yang lebih adil.
“adanya indikasi penguasaan lahan oleh perusahaan-perusahaan besar yang dapat mengurangi kesempatan petani kecil untuk bersaing, mengingat perusahaan lebih memprioritaskan hasil panennya sendiri daripada membeli singkong dari petani kecil,” kata Abas sapaan akrabnya, Jum’at (17/1/2025).
Pansus juga tengah menghitung tren pembelian singkong oleh perusahaan dalam tiga tahun terakhir dan menganalisis nilai ekonomis dari produk turunan singkong seperti kulit dan onggok. Langkah ini bertujuan untuk memastikan petani mendapatkan nilai tambah dari seluruh bagian hasil panennya, yang sering kali diabaikan oleh perusahaan-perusahaan besar.
KPPU sebelumnya mengungkapkan bahwa impor tepung tapioka yang dilakukan oleh empat perusahaan di Lampung berjumlah 59.050 ton, yang masuk melalui pelabuhan utama, termasuk Pelabuhan Panjang. Dengan nilai impor lebih dari Rp500 miliar, KPPU menyatakan bahwa dominasi pasar oleh perusahaan-perusahaan besar ini dapat merusak daya saing pasar lokal, terutama bagi petani singkong.(Red)