Bandar Lampung, Tentanglampung.com – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung menyoroti musibah banjir yang kembali melanda Kota Bandar Lampung, Jum’at malam (21/2/2025). Direktur Walhi Lampung, Irfan Tri Musri, menilai rencana pembangunan kereta gantung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) sebagai kebijakan yang tidak tepat di tengah permasalahan lingkungan yang belum terselesaikan.
“Itu rencana konyol. Apa urgensinya? Percuma ada kereta gantung untuk meningkatkan pariwisata jika masyarakat masih mengalami banjir,” tegas Irfan dihubungi via aplikasi Whatsapp, sabtu (22/2/2025).
Ia juga mencontohkan proyek Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Siger Milenial, yang dinilai kurang efektif sebagai destinasi wisata karena minimnya akses dan pemanfaatan oleh masyarakat.
Menurut Walhi, banjir seharusnya menjadi peringatan serius bagi Pemkot untuk lebih fokus pada mitigasi dan penanganan bencana. Irfan menilai hingga saat ini tidak ada upaya konkret selain pemberian sembako pascabanjir, yang dinilainya bukan solusi jangka panjang.

Ia menyarankan sejumlah langkah nyata yang harus dilakukan Pemkot Bandar Lampung, seperti ;
✅ Perbaikan sistem drainase
✅ Normalisasi sungai
✅ Mempertahankan dan mengembalikan daerah resapan air
✅ Meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
✅ Mengelola sampah dengan baik agar tidak menyumbat aliran sungai
“Pemkot seharusnya makin sadar, bukan makin pura-pura tidak tahu. Jika tidak ada langkah nyata, banjir akan terus berulang dan merugikan masyarakat,” pungkasnya.(Red)