Bandar Lampung, Tentanglampung.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Bandar Lampung menggelar aksi unjuk rasa di Tugu Adipura, Selasa (25/2/2025). Salah satu tuntutan utama mereka adalah menolak rencana pembangunan kereta gantung di Bandar Lampung, yang dinilai bukan prioritas di tengah masalah banjir yang semakin parah.
Ketua IMM Bandar Lampung, M. Teten Rizky Saputra, menyatakan bahwa proyek kereta gantung lebih bersifat seremonial dan tidak menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. “Kami meminta proyek ini dihentikan dan anggarannya dialihkan untuk mengatasi banjir. Warga butuh solusi konkret, bukan proyek prestisius yang tidak berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Prioritas Harus pada Penanganan Banjir
IMM menilai bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung seharusnya lebih fokus pada perbaikan infrastruktur penanggulangan banjir ketimbang membangun kereta gantung. Banjir yang terjadi sepekan lalu menewaskan tiga orang dan menyebabkan banyak warga kehilangan tempat tinggal.
Selain itu, IMM juga menyoroti minimnya ruang terbuka hijau (RTH) yang berfungsi sebagai daerah resapan air. Mereka menuntut agar Pemkot memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang mewajibkan setiap kota memiliki 30% RTH.

Desak Pengalihan Anggaran untuk Kesejahteraan Masyarakat
Dalam aksinya, IMM meminta agar anggaran proyek kereta gantung dialihkan untuk program yang lebih mendesak, seperti:
- Normalisasi sungai dan drainase guna mencegah banjir berulang.
- Pemulihan korban banjir, termasuk menjamin pendidikan anak-anak terdampak.
- Penambahan dan perbaikan armada pengangkut sampah guna meningkatkan kebersihan kota.
- Rehabilitasi kawasan resapan air yang telah mengalami kerusakan akibat pembangunan tanpa izin.
Aksi Lanjutan Jika Tuntutan Tak Dipenuhi
IMM menegaskan bahwa aksi ini belum berakhir. Jika hingga Kamis, 27 Februari 2025, Pemkot tidak memberikan respons konkret, mereka akan kembali menggelar demonstrasi dengan massa yang lebih besar di Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Sebagai bentuk kekecewaan, massa aksi menutup demonstrasi dengan membakar ban di sekitar Tugu Adipura. IMM juga mengajak elemen masyarakat lainnya untuk bersatu dalam perjuangan menolak proyek kereta gantung dan mendesak solusi nyata bagi permasalahan banjir.