Bandar Lampung, Tentanglampung.com – Insiden penembakan yang menewaskan tiga anggota kepolisian di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, kembali menyoroti lemahnya koordinasi antara aparat dalam operasi penegakan hukum. Peristiwa yang terjadi dalam penggerebekan judi sabung ayam ini juga menegaskan bahwa praktik perjudian ilegal masih menjadi persoalan serius yang memicu konflik bahkan di kalangan penegak hukum.
Anggota Komisi I DPRD Lampung, Budiman AS, menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap koordinasi antara kepolisian dan TNI agar kejadian serupa tidak terulang. Ia menekankan bahwa sinergi antar-institusi harus lebih diperkuat, terutama dalam operasi yang berpotensi menimbulkan gesekan.
“Kasus ini harus menjadi momentum evaluasi. Penggerebekan semacam ini tidak boleh dilakukan tanpa koordinasi yang matang karena bisa berakibat fatal, seperti yang kita lihat dalam insiden ini,” ujar Budiman, Selasa (25/3/2025).
Selain itu, Budiman menegaskan bahwa perjudian sabung ayam bukan sekadar pelanggaran hukum biasa. Aktivitas ini sering kali melibatkan banyak pihak dengan kepentingan tertentu, yang pada akhirnya dapat memicu konflik. Ia mendorong aparat penegak hukum untuk lebih serius dalam memberantas praktik perjudian ilegal yang masih marak terjadi.
Di sisi lain, ia juga meminta agar insiden ini tidak memperkeruh hubungan antara TNI dan Polri. Menurutnya, penyelesaian hukum harus dilakukan secara transparan dan tuntas agar tidak menimbulkan spekulasi atau ketegangan di masyarakat.
“Jangan sampai ada pihak yang memperkeruh suasana. Kita harus percaya pada proses hukum yang sedang berjalan dan memastikan keadilan ditegakkan,” tegasnya.
Budiman juga menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap keluarga para korban. Ia meminta agar negara hadir untuk memberikan penghormatan dan jaminan bagi keluarga anggota kepolisian yang gugur dalam tugas.(Red)
