Example floating
Example floating
Berita

Krisis Daya Tampung SMA/SMK Negeri, 5 Ribu Siswa SMPN Bandar Lampung Terancam Putus Sekolah

70
×

Krisis Daya Tampung SMA/SMK Negeri, 5 Ribu Siswa SMPN Bandar Lampung Terancam Putus Sekolah

Sebarkan artikel ini
Asroni Paslah / ist.

BANDAR LAMPUNG – Sekitar 5.000 lulusan SMP negeri di Kota Bandar Lampung terancam tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA atau SMK negeri. Hal ini terjadi karena daya tampung SMA/SMK negeri di kota tersebut hanya sekitar 9.000 siswa, sementara jumlah lulusan SMP negeri mencapai 14.000 siswa tahun ini.

Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah melaksanakan hearing bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandar Lampung meminta Pemerintah Kota segera memberikan solusi konkret. Menurutnya, siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu berharap bisa mengenyam pendidikan gratis di sekolah negeri.

“Masalahnya, banyak dari mereka ini tidak mampu secara ekonomi. Mereka ingin masuk sekolah negeri karena gratis, tapi karena kuota penuh, mereka terpaksa harus ke sekolah swasta yang biayanya cukup tinggi. Kalau tidak ada biaya, bagaimana mereka bisa melanjutkan sekolah?” ujar Asroni, Rabu (18/6/2025).

Sebagai solusi, lanjut Asroni, Pemerintah Kota Bandar Lampung sedang menyiapkan Sekolah Siger yang akan dikelola secara langsung oleh pemerintah melalui pembentukan Yayasan Siger. Sekolah ini nantinya akan berstatus swasta namun dibiayai oleh Pemkot, sehingga peserta didik tetap bisa sekolah secara gratis.

“Dinas Pendidikan harus segera membentuk badan hukum yayasan agar proses pendirian Sekolah Siger ini bisa dipercepat. Meskipun perizinannya masih dalam proses, pelaksanaannya tidak boleh terhambat karena ini menyangkut masa depan anak-anak kita yang kurang mampu,” tegas Ketua DPC Gerindra Bandar Lampung itu.

Sekolah Siger akan memprioritaskan siswa dari keluarga tidak mampu yang tidak terserap ke sekolah negeri, dan akan membuka maksimal tiga kelas terlebih dahulu. Sejumlah wilayah seperti Sukaraja, Gedung Meneng, dan Tanjung Karang disiapkan sebagai lokasi operasional sementara.

Pemerintah juga mempertimbangkan opsi skema pembelajaran alternatif, seperti sistem masuk siang hingga sore dan menumpang di sekolah negeri yang sudah ada guna menampung kelebihan siswa.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *