BANDAR LAMPUNG – Sekolah Siger, sekolah berbasis swasta yang dibiayai penuh oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung, muncul sebagai solusi nyata atas terbatasnya daya tampung SMA/SMK negeri yang selama ini menjadi kendala utama bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa SR, menilai bahwa pendirian Sekolah Siger merupakan langkah strategis yang harus segera direalisasikan guna mencegah tingginya angka putus sekolah akibat ketimpangan akses pendidikan.
“Masalahnya bukan pada semangat belajar, tapi pada kondisi ekonomi. Banyak anak ingin sekolah negeri karena gratis. Tapi ketika kuotanya penuh, mereka tidak mampu membayar sekolah swasta,” ujar politisi Fraksi Gerindra itu saat menggelar kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Sukarame, Sabtu (21/6).
Pemerintah Kota saat ini tengah menyiapkan skema pendirian Sekolah Siger di bawah Yayasan Siger. Meskipun berstatus swasta, seluruh biaya operasional sekolah akan ditanggung Pemkot, sehingga siswa tetap bersekolah tanpa pungutan.
Namun, Andika menekankan pentingnya kualitas pengelolaan. “Jangan asal buka sekolah. Guru-gurunya harus kompeten, punya integritas, dan jiwa sosial. Pendidikan bukan sekadar belajar, tapi juga membentuk karakter,” katanya.
Ia juga mendorong keterlibatan pihak swasta melalui program CSR untuk memperkuat keberlangsungan Sekolah Siger. “Perusahaan-perusahaan yang ada di Bandar Lampung bisa ikut terlibat, misalnya dengan bantuan fasilitas, beasiswa, atau pelatihan keterampilan,” tambahnya.
Sekolah Siger direncanakan akan membuka maksimal tiga kelas pada tahap awal dan diprioritaskan bagi siswa dari keluarga tidak mampu yang tidak tertampung di sekolah negeri.(*)