LEGISLATIF – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Muhammad Junaidi, menyatakan dukungannya terhadap langkah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung yang menerbitkan Surat Edaran terkait upaya menjaga lingkungan pendidikan menengah dan pendidikan khusus agar tetap kondusif dan berkarakter.
Menurut Junaidi, kebijakan ini merupakan bagian dari strategi menjaga ketahanan moral generasi muda di tengah berbagai tantangan sosial dan budaya yang berkembang saat ini.
“Kami, khususnya saya di Komisi V, sangat mendukung langkah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung dalam menjaga agar dunia pendidikan tetap menjadi ruang yang sehat dan positif bagi siswa. Nilai-nilai luhur bangsa harus terus diperkuat,” ujar Bung Adi, sapaan akrabnya, Jumat (11/7/2025).
Ia menegaskan bahwa penguatan pendidikan karakter merupakan aspek krusial yang tidak bisa ditunda. Menurutnya, pembentukan karakter siswa harus dimulai sejak dini melalui kurikulum dan kegiatan yang berbasis pada nilai-nilai agama, sosial, dan budaya.
“Peran guru, terutama guru BK (Bimbingan Konseling), sangat penting untuk memberikan pembinaan dan pendampingan secara tepat kepada siswa, agar mereka dapat berkembang secara sehat dan positif,” lanjutnya.
Junaidi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam proses pendidikan karakter. Ia mengajak seluruh pihak untuk aktif terlibat dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung perkembangan moral anak-anak.
“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Orang tua dan lingkungan harus berperan aktif dalam membimbing anak-anak agar tetap berada dalam jalur nilai-nilai luhur yang kita anut,” kata politisi dari PDI Perjuangan tersebut.
Ia menambahkan bahwa Surat Edaran dari Disdikbud harus dipahami sebagai bentuk langkah preventif dalam menjaga iklim belajar yang kondusif, bukan sebagai bentuk diskriminasi terhadap kelompok tertentu.
“Kita harus memahami bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan sesuai dengan karakter bangsa,” pungkasnya.












