LAMPUNG – Rasa lega dan syukur menyelimuti Wakil Ketua Asprov PSSI Lampung, Yoga Swara, usai suksesnya acara launching Bhayangkara Presisi Lampung FC di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandarlampung, pada Senin (28/7) lalu.
Menurut Yoga, acara tersebut menandai dua tonggak penting bagi sepakbola Lampung. Pertama, penunaian janji ambisius Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal kepada masyarakat Lampung: menghadirkan klub sepakbola yang bermain di kasta tertinggi Liga 1 Indonesia.
“Ini bukan janji Gubernur ke Bhayangkara FC, tapi janji beliau ke seluruh rakyat Lampung. Dan alhamdulillah, janji itu kini telah tunai. Ini baru permulaan, karena ke depan Gubernur punya target yang lebih ambisius lagi,” ungkap Yoga di Kantor PSSI Lampung.
Kedua, momen ini menjadi titik awal kebangkitan gairah sepakbola di Lampung. Kehadiran Bhayangkara FC, kata dia, harus menjadi pemicu pembinaan talenta muda, serta menciptakan ekosistem sepakbola yang hidup dan berkelanjutan.
Perjuangan Tak Sekadar Launching Megah
Yoga mengakui, perjuangan menyiapkan Bhayangkara FC tak hanya soal kemegahan launching, tetapi juga kesiapan fasilitas agar sesuai standar Liga 1. Selama tiga bulan terakhir, tim bekerja ekstra keras hingga ia sendiri baru bisa tidur nyenyak usai acara rampung.
“Awalnya banyak yang ragu. Siapa yang yakin Lampung bisa punya klub Liga 1 dengan persiapan sesingkat itu? Tapi berkat kerja keras semua pihak, terutama dukungan luar biasa dari Gubernur, semua bisa kita buktikan,” katanya.
Yoga menuturkan, waktu persiapan launching sangat singkat—hanya dua minggu sejak kepastian kehadiran Kapolri.
“Bayangkan, acara sebesar itu disiapkan hanya dalam dua minggu. Tapi alhamdulillah, launching kita bahkan disebut paling meriah dan berbeda dibanding klub-klub lain,” ujarnya.
Acara itu turut dihadiri Gubernur, Kakorlantas, hingga Kapolri, yang memberikan apresiasi atas kemegahan Stadion Sumpah Pemuda dan antusiasme masyarakat.
“Hujan turun deras, tapi penonton tetap bertahan. Bahkan yang sempat berteduh kembali ke kursi masing-masing setelah hujan reda. Pak Kapolri sampai kagum melihat semangat penonton kita. Itu penonton organik, militan, dan tulus,” ucap Yoga bangga.
Target Berikutnya: Stadion Bertaraf Internasional
Kehadiran Bhayangkara FC di Lampung, lanjut Yoga, merupakan bagian dari visi besar Gubernur. Target selanjutnya adalah membangun stadion bertaraf internasional.
“Syaratnya ada dua: punya klub Liga 1 dan punya lahan. Dua-duanya kita sudah punya. Tinggal berjuang agar Kementerian mendukung anggaran pembangunan,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung kemajuan sepakbola di daerah.
“Ini bukan sekadar soal klub, tapi tentang harga diri dan mimpi rakyat Lampung. Mari kita satukan semangat demi sepakbola Lampung yang lebih maju,” serunya.
Komunitas Suporter Bhayangkara FC Mulai Terbentuk
Sebagai klub Liga 1, Bhayangkara FC juga memenuhi syarat memiliki komunitas suporter resmi. Komunitas utama saat ini adalah Elbara, yang identik dengan warna kuning—warna yang mendominasi tribun saat launching berlangsung.
Namun Yoga menegaskan, ke depan penonton bebas mengekspresikan diri dengan warna apapun, selama tertib dan tak melanggar aturan.
“Sudah ada komunitas seperti Sikambara, dan siapa pun boleh membentuk komunitas baru. Kita ingin tunjukkan bahwa Lampung punya suporter yang kreatif, militan, dan tertib,” katanya.
Menurutnya, seluruh langkah yang diambil semata-mata demi memajukan sepakbola Lampung dan memenuhi harapan masyarakat.
“Tidak ada tujuan lain. Ini tentang membangun klub kebanggaan rakyat Lampung. Mari bersatu, dukung Bhayangkara FC dengan semangat dan cinta,” tutupnya.(Red)