Example floating
Example floating
Legislatif

Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat

32
×

Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat

Sebarkan artikel ini
Andika Wibawa SR / Tentanglampung.com

LEGISLATIF – Puluhan siswa SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Campang Raya, Bandar Lampung, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tiga siswa bahkan harus dirawat intensif di RS Urip Sumoharjo.

Sejumlah siswa mengeluhkan gejala sakit perut, pusing, dan diare setelah mengonsumsi makanan tersebut.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa SR, menyampaikan keprihatinannya. Ia menilai niat baik Presiden Prabowo melalui program MBG tidak boleh tercoreng hanya karena persoalan kebersihan yang semestinya bisa dicegah.

“Kita prihatin, karena niat Pak Prabowo ini baik. Tapi kita belum bisa memastikan penyebabnya. Harus diteliti lebih lanjut apakah dari makanan atau faktor lain. Yang jelas, kebersihan dapur dan petugas MBG harus sangat diperhatikan. Masalah perut biasanya disebabkan bakteri, bisa dari makanan maupun air yang digunakan,” ujar Andika, Minggu (31/8/2025).

Ia menekankan bahwa bahan makanan, mulai dari sayuran hingga olahan lain, harus dicek ketat terkait masa kedaluwarsa, kebersihan pencucian, hingga proses pengolahannya.

Selain itu, menurutnya peran ahli gizi di dapur MBG tidak boleh sebatas menghitung kandungan gizi, tetapi juga memastikan keamanan makanan sebelum disalurkan.

“Ahli gizi harus mencicipi dulu sebelum makanan diberikan ke anak-anak. Jangan sampai makanan yang belum dicek langsung dikirim ke sekolah,” tegas Anggota DPRD Dapil Bandar Lampung ini.

Andika juga meminta agar dapur MBG memiliki prosedur tetap (protap) yang jelas, dengan pengawasan ketat dari ahli gizi serta penerapan standar kebersihan yang maksimal.

“Ahli gizi di MBG itu harus ada dan benar-benar berfungsi. Protap harus jelas, kebersihan dapur dijaga, dan semua faktor diperhatikan agar kasus seperti ini tidak terulang lagi,” tambahnya.

Lebih jauh, ia mengimbau agar proses pembuatan makanan dilakukan lebih higienis sehingga program MBG berjalan lancar sesuai tujuan. Ia juga menyoroti pentingnya pemilihan bahan baku, termasuk tekstur nasi agar tidak terlalu keras sehingga mudah dikonsumsi anak-anak.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *