Example floating
Example floating
Legislatif

Putra Jaya Umar: Narkoba Pembunuh Senyap, Generasi Muda Lampung di Ujung Tanduk

104
×

Putra Jaya Umar: Narkoba Pembunuh Senyap, Generasi Muda Lampung di Ujung Tanduk

Sebarkan artikel ini
Putra Jaya Umar saat PIP-WK di Tubaba / Foto : Ist.

LEGISLATIF – Narkoba di Lampung semakin meresahkan dan mengancam generasi muda. Anggota DPRD Provinsi Lampung Fraksi Golkar, H. Putra Jaya Umar, menegaskan perlunya peran aktif masyarakat, keluarga, serta aparat kepolisian dan TNI dalam menutup pintu masuk narkoba, terutama melalui jalur laut dan pelabuhan.

Dalam sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan di Gedung La Madre, Kecamatan Tumijajar, Tulangbawang Barat baru-baru ini, Putra Jaya menyebut narkoba lebih berbahaya dari teroris karena merusak moral dan masa depan generasi muda. Ia juga menyoroti dampak judi online dan pinjol ilegal, yang semakin memperparah kondisi sosial-ekonomi masyarakat.

“Kalau generasi sudah rusak, apa jadinya bangsa ini? Jangan biarkan narkoba mencuri masa depan anak-anak kita,” tegas Putra Jaya.

Menurut Putra, barang haram itu kini menembus hingga pelosok desa, menyasar siapa saja tanpa pandang usia maupun status sosial. Kondisi ini membuat dirinya geram sekaligus khawatir.

“Narkoba lebih berbahaya dari teroris, karena narkoba merusak otak, menghancurkan generasi, dan membuat bangsa ini lumpuh dari dalam,” tegas Putra Jaya di hadapan peserta.

Ia menekankan, peredaran narkoba di Lampung tidak boleh dianggap masalah biasa. Dengan letak geografis strategis yang kerap dijadikan jalur lintas peredaran, Lampung berada di garis depan sekaligus rawan jadi sasaran besar para bandar.

Putra juga mengingatkan pentingnya peran aparat kepolisian dan TNI dalam menutup pintu masuk narkoba dari jalur laut maupun pelabuhan. “Polisi dan TNI harus tetap jadi benteng terdepan. Jalur perairan dan pelabuhan di Lampung jangan sampai jadi pintu bebas bagi penyelundup narkoba. Kalau pintu masuknya dijaga ketat, barang itu tidak akan mudah beredar,” tegasnya.

Selain itu, ia menyesalkan maraknya kasus anak muda yang terjerumus narkoba. Padahal, generasi muda adalah modal utama bangsa. “Kalau generasi sudah rusak, apa jadinya bangsa ini? Jangan biarkan narkoba mencuri masa depan anak-anak kita,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menekankan, pemberantasan narkoba bukan hanya tugas aparat. Kesadaran dan kepedulian sosial harus dibangun dari keluarga, sekolah, hingga komunitas. Edukasi sejak dini adalah tameng terbaik menghadapi gempuran narkoba.

Selain narkoba, Putra juga menyinggung judi online dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang ikut memperparah kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Namun ia menegaskan, narkoba tetap ancaman paling serius karena dampaknya langsung merusak otak dan moral bangsa.

“Narkoba itu pembunuh senyap. Mari kita jaga Lampung, mulai dari rumah kita masing-masing,” pungkas Putra Jaya. (**)

Narkoba di Lampung kian meresahkan dan mengancam generasi muda. Anggota DPRD Provinsi Lampung Fraksi Golkar, H. Putra Jaya Umar, menegaskan perlunya peran aktif masyarakat, keluarga, serta aparat kepolisian dan TNI dalam menutup pintu masuk narkoba, terutama melalui jalur laut dan pelabuhan.

Dalam sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK) di Gedung La Madre, Kecamatan Tumijajar, Putra Jaya menegaskan narkoba jauh lebih berbahaya daripada teroris karena merusak moral dan masa depan generasi bangsa. Ia juga menyoroti dampak judi online dan pinjol ilegal yang memperparah kondisi sosial-ekonomi masyarakat.

“Kalau generasi sudah rusak, apa jadinya bangsa ini? Jangan biarkan narkoba mencuri masa depan anak-anak kita,” tegas Putra Jaya di hadapan peserta.

Menurutnya, peredaran barang haram ini sudah menembus hingga pelosok desa, menyasar siapa saja tanpa pandang usia maupun status sosial. Kondisi tersebut membuat dirinya geram sekaligus khawatir.

> “Narkoba lebih berbahaya dari teroris, karena merusak otak, menghancurkan generasi, dan melumpuhkan bangsa dari dalam,” ujarnya.

 

Ia menekankan, Lampung sebagai wilayah strategis sering dijadikan jalur lintas peredaran narkoba, sehingga berada di garis depan sekaligus rawan menjadi sasaran para bandar. Untuk itu, peran aparat keamanan sangat penting dalam menjaga pintu masuk narkoba dari jalur laut maupun pelabuhan.

“Polisi dan TNI harus tetap jadi benteng terdepan. Jalur perairan dan pelabuhan di Lampung jangan sampai jadi pintu bebas bagi penyelundup narkoba. Kalau pintu masuk dijaga ketat, barang itu tidak akan mudah beredar,” tambahnya.

Putra Jaya juga menyesalkan banyaknya kasus anak muda yang terjerumus narkoba, padahal generasi muda adalah modal utama bangsa. Ia menekankan bahwa pemberantasan narkoba bukan hanya tugas aparat, tetapi harus melibatkan keluarga, sekolah, dan komunitas.

“Kesadaran sosial harus dibangun sejak dini. Edukasi adalah tameng terbaik menghadapi gempuran narkoba,” jelasnya.

Selain narkoba, ia menyinggung maraknya judi online dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang turut memperburuk kondisi masyarakat. Namun, menurutnya narkoba tetap ancaman paling serius karena dampaknya langsung merusak otak dan moral bangsa.

“Narkoba itu pembunuh senyap. Mari kita jaga Lampung, mulai dari rumah kita masing-masing,” pungkas Putra Jaya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *