Bandar Lampung, Tentanglampung.com – Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung, Yusnadi, mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan nyata dalam mengatasi banjir yang melanda Lampung. Dalam tiga hari terakhir, banjir telah berdampak pada 14.160 rumah warga di 19 titik di 10 kecamatan di Bandar Lampung dan beberapa wilayah lainnya.
Yusnadi menyoroti buruknya sistem drainase perkotaan sebagai penyebab utama banjir di kawasan seperti Way Halim. Ia berkomitmen untuk mendorong modernisasi dan rehabilitasi drainase berbasis teknologi lingkungan.
“Drainase yang tidak memadai dan minim perawatan rutin menyebabkan banjir setiap kali hujan deras. Kami di Komisi IV akan mengawal penggunaan anggaran agar tepat sasaran untuk memperbaiki sistem ini,” tegas Yusnadi.
Tak hanya soal drainase, Yusnadi juga menekankan pentingnya digitalisasi sistem peringatan dini (early warning system) untuk kawasan rawan banjir. Ia mendorong Pemprov Lampung mengintegrasikan teknologi pemantauan data curah hujan, volume air sungai, dan pasang laut agar masyarakat bisa mempersiapkan diri lebih cepat.
“Sistem ini penting agar masyarakat mendapat peringatan dini dan risiko kerugian bisa diminimalisir,” ujarnya.
Dalam hal alih fungsi lahan di wilayah hulu yang memperparah banjir, Yusnadi meminta pemerintah memperketat kebijakan tata ruang. Reboisasi dan pengelolaan ruang hijau, menurutnya, harus menjadi prioritas untuk mengurangi dampak banjir di wilayah hilir.
Untuk kawasan pesisir seperti Panjang, Yusnadi mengusulkan pembangunan kolam retensi dan pintu air otomatis sebagai solusi jangka panjang dalam mengatur limpasan air.
“Kami juga mendorong program padat karya untuk membersihkan drainase secara rutin, dan mengajak masyarakat menjaga lingkungan,” tambahnya.
Yusnadi menegaskan bahwa mitigasi banjir memerlukan kolaborasi pemerintah dan masyarakat. “Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan Lampung yang lebih siap menghadapi bencana,” pungkasnya.(Red)