Bandar Lampung, Tentanglampung.com – Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, secara resmi membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema Pembangunan Rendah Karbon Berketahanan Iklim dan Ketangguhan Bencana di Ruang Sidang Utama Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Forum ini menjadi bagian penting dalam proses penyusunan RPJMD Provinsi Lampung 2025–2029 yang akan menjadi dasar arah pembangunan lima tahun ke depan.
Dalam sambutannya, Wagub Jihan menegaskan bahwa RPJMD 2025–2029 memiliki kedudukan strategis sebagai tahap awal implementasi RPJPD 2025–2045, yang mengusung tema besar Penguatan Pondasi Transformasi. RPJMD ini juga diarahkan untuk mendukung prioritas nasional dalam RPJMN 2025–2029, terutama pencapaian Asta Cita dan program prioritas nasional:
✔ Pertumbuhan ekonomi menuju 8%
✔ Penurunan kemiskinan
✔ Peningkatan kualitas SDM sebagai trisula pembangunan nasional
“RPJMD ini harus responsif terhadap tantangan zaman, mulai dari perubahan iklim hingga ketimpangan sosial. Sinergi pusat dan daerah mutlak diperlukan,” tegas Wagub Jihan.
Visi Pembangunan Lampung 2025–2030 di bawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela terangkum dalam tagline “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”, yang akan diwujudkan melalui TIGA CITA:
-
Pembangunan ekonomi inklusif, mandiri, dan inovatif
-
Penguatan SDM unggul dan produktif
-
Masyarakat beradab, berkeadilan, dan berkelanjutan
Potensi Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera dengan kekayaan sumber daya alamnya menjadi kekuatan utama dalam menarik investasi, memperluas integrasi ekonomi, serta mendukung transformasi sektor pertanian dan industri berbasis lingkungan.
Namun demikian, Wagub Jihan tidak menutup mata pada berbagai tantangan pembangunan, antara lain:
-
Pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata nasional
-
Tingkat kemiskinan yang tinggi
-
IPM belum optimal
-
Ketimpangan infrastruktur
-
Krisis lingkungan dan peningkatan risiko bencana
Isu lingkungan dan kebencanaan menjadi perhatian utama dalam FGD ini, mengingat Provinsi Lampung mengalami peningkatan bencana hidrometeorologi, seperti banjir yang berdampak pada aktivitas warga dan sektor pertanian. Data BNPB 2024 mencatat bahwa 8 kabupaten di Lampung tergolong rawan banjir tahunan.
Wagub Jihan menekankan pentingnya integrasi pembangunan yang adaptif terhadap Triple Planetary Crisis (TPC), yakni:
🌍 Perubahan iklim
🌱 Hilangnya keanekaragaman hayati
🌫️ Polusi
“Pembangunan berkelanjutan tidak bisa hanya jargon. Kita harus melibatkan semua pihak: pemerintah, perguruan tinggi, pelaku usaha, masyarakat, dan media,” seru Wagub Jihan.
Direktur Polinela, Sarono, turut memberikan dukungan dan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada kampusnya sebagai tuan rumah diskusi strategis ini. Ia menegaskan komitmen Polinela dalam mempersiapkan SDM unggul di sektor vokasi, khususnya bidang pertanian, peternakan, pariwisata, dan kopi, sebagai sektor unggulan pembangunan daerah.(Red)












