Tentanglampung.com, Lampung Selatan – Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI) mendesak Polda Lampung untuk menindak tegas pengecer bahan bakar minyak (BBM) ilegal setelah penutupan sekitar 120 gerai Pertashop di Lampung. Penutupan ini disebabkan oleh disparitas harga yang mencolok dan maraknya penjualan BBM subsidi tanpa izin di sekitar gerai Pertashop.
Ketua Umum HPMPI, Steven, menyampaikan keluhannya dalam pertemuan dengan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Donny Arief Pratomo, pada Kamis (1/8/2024). Steven meminta agar Polda Lampung lebih berpihak pada pengusaha Pertashop dengan mengatasi masalah pengecer BBM ilegal di sekitar SPBU dan Pertashop.
“Pengusaha Pertashop menghadapi tantangan besar akibat adanya pengecer BBM subsidi ilegal yang mengganggu kestabilan harga dan operasional kami. Kami membutuhkan dukungan kepolisian untuk menciptakan iklim bisnis yang adil,” kata Steven.
HPMPI juga berencana untuk mengajukan surat kepada Gubernur Lampung serta berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas ESDM dan Disperindag. Steven menambahkan, permasalahan ini tidak hanya berkisar pada disparitas harga, tetapi juga pada kenyataan bahwa banyak Pertashop hanya menjual BBM non-subsidi, sementara pengecer ilegal memasarkan BBM subsidi jenis Pertalite.
Steven juga menyoroti perlunya edukasi kepada masyarakat mengenai risiko membeli BBM dari outlet tidak resmi, termasuk potensi penurunan kualitas dan jumlah BBM yang diterima. Pihak HPMPI berharap bahwa langkah-langkah ini dapat membantu mengembalikan keseimbangan di pasar BBM Lampung. (Putra)
