LAMPUNG – Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung terus memperluas jejaring akademik melalui kolaborasi internasional. Terbaru, Prodi IPII menandatangani kerjasama dengan International Library and Information Science Society (I-LISS) yang berbasis di Korea Selatan.
Ketua Prodi IPII, Dr. Eni Amaliah, S.Ag., S.S., M.Ag., menyebut penandatanganan ini menjadi langkah awal yang positif untuk membangun kolaborasi konkret, terutama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kerjasama ini diharapkan memperluas jejaring global dalam pelaksanaan join teaching, program internship mahasiswa, kolaborasi riset dan jurnal, serta kegiatan akademik lainnya,” jelas Eni Amaliah.
Perjanjian kerjasama ditandatangani langsung oleh President I-LISS, Prof. Dong-Geun Oh, Ph.D. dari Keimyung University, Korea Selatan, dalam rangkaian The 9th International Library and Information Science Society (I-LISS) Conference yang berlangsung di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 20–22 Agustus 2025.
Konferensi internasional bertema “Revisiting Competencies: Preparing The Next Generation of Library and Information Science Professionals” ini mempertemukan akademisi, pustakawan, dan peneliti dari berbagai negara, termasuk Korea Selatan, Kanada, Thailand, Malaysia, hingga Rusia. Sebanyak 120 peserta hadir untuk bertukar gagasan tentang kompetensi baru, tantangan AI, serta arah pengembangan perpustakaan dan ilmu informasi di masa depan.
Diskusi berlangsung dalam tiga sesi paralel dengan topik seputar kecerdasan buatan (AI), digitalisasi, preservasi budaya, literasi digital, dan peran pustakawan. Konferensi menekankan pentingnya pustakawan memiliki kompetensi literasi informasi, penguasaan teknologi, keterampilan komunikasi, serta kemampuan berpikir kritis.
Pada kesempatan ini, dosen dan mahasiswa Prodi IPII UIN Raden Intan Lampung juga turut berkontribusi sebagai presenter. Kolaborasi antara Eni Amaliah, Aghesna Rahmatika Kesuma, Rahmat Iqbal, dan Fegi Sentiana menghadirkan makalah berjudul “The Role of Librarians in The Digital Era”.
Mereka menyoroti perubahan besar peran pustakawan di era kecerdasan buatan. “Perpustakaan tidak lagi hanya soal buku fisik. Kini kita berbicara tentang literasi AI, ChatGPT, dan large language models. Semua ini mengubah cara kita menemukan dan menyebarluaskan pengetahuan,” papar Eni.
Konferensi I-LISS ke-9 ini menjadi momentum penting bagi Prodi IPII UIN Raden Intan Lampung untuk mengukuhkan kiprah akademik di level global, sekaligus mempersiapkan pustakawan generasi baru yang adaptif, profesional, dan siap menghadapi tantangan era digital.(**)
