LEGISLATIF – Komisi V DPRD Provinsi Lampung memastikan akan segera memanggil jajaran pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdul Moeloek (RSUDAM) menyusul viralnya kasus buruknya pelayanan di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Lampung.
Ketua Komisi V DPRD Lampung, Yanuar Irawan, mengatakan pemanggilan tersebut untuk meminta klarifikasi sekaligus menindaklanjuti sejumlah keluhan publik, mulai dari keluarga pasien yang diminta mencari sendiri alat PICU karena penuh di RSUDAM, kesulitan mendapatkan ambulans, hingga dugaan praktik jual beli alat medis oleh oknum dokter.
“Dalam waktu dekat kami akan panggil pihak RSUDAM untuk konfirmasi. Kalau benar, maka oknum itu harus ditindak tegas,” kata Yanuar, Sabtu (23/8/2025).
Menurut Yanuar, persoalan ini bukan hanya soal memberikan efek jera, tetapi juga memastikan kasus serupa tidak terulang. “Kita tidak tahu apakah ini baru pertama kali terjadi, atau justru sudah sering dan kebetulan menjadi viral karena ada pasien yang meninggal. Itu yang harus digali,” tegasnya.
Ia juga menduga, jika praktik ini memang sudah berlangsung lama, oknum dokter yang bersangkutan tidak mungkin bekerja sendiri. Karena itu, investigasi mendalam sangat dibutuhkan.
“RSUDAM adalah rumah sakit masyarakat Lampung. Tugasnya memberikan pelayanan terbaik. Setiap pembahasan anggaran, kami selalu berusaha menutupi kekurangan baik sarana, prasarana maupun SDM agar masyarakat tidak mengeluh,” ujarnya.
Politisi PDIP tersebut menambahkan, pihaknya bahkan telah menawarkan kepada Direktur RSUDAM untuk memberikan pelatihan dan edukasi terkait sikap (attitude) hingga pelayanan, agar rumah sakit kebanggaan masyarakat Lampung itu dapat benar-benar profesional.(**)